RESMI PREMIUM RP 6500 PER LITER DAN SOLAR RP 5500 PER LITER

RESMI PREMIUM RP 6500 PER LITER DAN SOLAR RP 5500 PER LITER

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah akhirnya memutuskan untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebesar Rp 6.500 untuk jenis Premium dan Rp 5.500 untuk Solar per liter.

Pengumuman dilakukan di kantor Menko Perekonomian, Jl Lapangan Banteng Timur 2-4 Jakarta. Sebanyak 22 menteri hadir dalam pengumuman kenaikan harga BBM bersubsidi itu, di antaranya Menko Ekonomi M. Hatta Rajasa, Menteri Keuangan M. Chatib Basri, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Armida Alisjahbana.

Pengumuman kenaikan dibacakan oleh Menteri ESDM Jero Wacik. Sementara itu, Menko Perekonomian M. Hatta Rajasa dalam penjelasannya mengatakan kenaikan harga BBM bersubsidi memang harus dinaikkan, agar beban APBN tidak terlalu berat.

"Ini juga untuk menjaga perekonomian kita secara keseluruhan. Krisis ekonomi global telah kita rasakan. Naiknya harga minyak dunia dan konsumsi BBM dan menurunnya produksi minyak berpotensi meningkatnya subsidi BBM," ujarnya, Jumat (21/6/2013) malam.

Dalam dalam postur APBN-P 2013, pendapatan negara ditetapkan sebesar Rp 1.502 triliun dari pengajuan pemerintah sebelumnya Rp 1.488 triliun. Sementara itu untuk belanja negara dalam APBN-P 2013 disepakati Rp 1.726 triliun, yang di dalamnya terdapat belanja pemerintah pusat Rp 1.196 triliun.

Adapun, anggaran subsidi energi untuk BBM pada APBN-P 2013 disepakati menjadi Rp 199,850 triliun sedangkan subsidi listrik Rp99,8 triliun.

Meskipun ada kenaikan harga BBM bersubsidi, alokasi anggaran belanja subsidi meningkat Rp30,9 triliun. Hal ini disebabkan adanya perubahan parameter yang digunakan sebagai basis perhitungan subsidi energi, seperti volume konsumsi BBM bersubsidi.


http://bisniskeuangan.kompas.com/rea...500.per.Liter.


Premium Rp 6.500, Solar Rp 5.500 Mulai Sabtu Pukul 00.00

Liputan6.com, Jakarta : Pemerintah secara resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium dan solar mulai Sabtu (22/6/2013) pukul 00.00 WIB. Harga premium naik Rp 2.000 menjadi Rp 6.500 per liter. Sementara harga solar naik Rp 1.000 menjadi Rp 5.500 per liter.

"Harga bensin premium (gasoline) Ron 88 seharga Rp 6.500 per liter dan minyak solar Rp 5.500 per liter. Harga tersebut berlaku serentak di seluruh wilayah Indonesia terhitung tanggal 22 Juni 2013 Pukul 00.00 WIB, " kata Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Keekonomian, Lapangan Banteng Jakarta, Jumat (21/6/2013).

BBM Selama Pemerintahan SBY

Dengan kenaikan itu, berarti selama 9 tahun berkuasa Presiden SBY sudah menaikkan harga BBM sebanyak 4 kali. Kenaikan harga pertama yang dilakukan Presiden SBY pada 1 Maret 2005, atau selang empat bulan dilantik pada 20 Oktober 2004.

Saat itu pemerintah menaikkan premium dari Rp 1.850 menjadi Rp 2.400 per liter. Semnetara harga solar naik Rp 1.650 menjadi Rp 2.100 per liter.

Tak berhenti di situ, pada tahun yang sama yaitu pada 1 Oktober 2005, harga premium dan solar kembali dinaikkan. Harga premium naik Rp 2.400 menjadi Rp 4.500 per liter. Sedangkan solar Rp 2.100 menjadi Rp 4.300 per liter.

Kemudian pada 24 Mei 2008, pemerintah kembali menaikkan harga premium menjadi Rp 6.000 per liter dan solar Rp 5.500 per liter.

Mendekati pemilihan umum (Pemilu) 2009, pemerintah menurunkan harga BBM tiga kali dalam jeda waktu 1,5 bulan yaitu pada 1 Desember 2008, harga premium turun Rp 500 menjadi Rp 5.500, sedangkan harga solar tetap dibanderol Rp 5.500 per liter.

Pada Desember 2008, harga premium kembali turun Rp 500 per liter menjadi Rp 5.000 per liter dan solar turun Rp 700 menjadi Rp 4.800 per liter.

Terakhir pada 15 Januari 2009, harga premium dan solar keduanya turun menjadi Rp 4.500 per liter.


BLSM Distribusikan

Untuk mengantisipasi dampak kenaikan harga BBM ke warga miskin, pemerintah melalui PT Pos Indonesia mulai melakukan penyaluran Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) ke 14 kota besar di Indonesia pada Sabtu besok. Dana BLSM yang disiapkan pemerintah yaitu Rp 150 ribu per bulan.

Menteri Perencanaan Pembangunan Armida Alisjahbana sebelumnya menjelaskan, langkah tersebut merupakan tahap awal dari penyaluran BLSM ke 15,5 juta rumah tangga.

Selanjutnya akan disusul pemberian BLSM tahapan kedua mencakup 33 provinsi di seluruh Indonesia, dan menjangkau wilayah Kabupaten di tahap ketiga.

"Untuk waktu penyaluran tahapan kedua dan ketiga, Pos Indonesia yang lebih tahu persinya. Tapi yang jelas, BLSM yang bakal dibagikan langsung untuk dua bulan sebesar Rp 300 ribu," kata dia.

Selain BLSM, pemerintah juga menyiapkan program-program perlindungan sosial diantaranya beras untuk masyarakat miskin sebanyak 15 kg dalam sebulan dua kali bagi 15,5 juta rumah tangga sasaran. Bantuan untuk pendidikan siswa masyarakat miskin sebanyak 13,5 juta siswa juga disiapkan.

Bantuan ini meningkat dari sebelumnya Rp 360 ribu per bulan menjadi Rp 450 ribu, kemudian SMP dari Rp 500 ribu menjadi Rp 700 ribu dan SMA dari Rp 700 ribu menjadi Rp 1 juta per bulan. Selain itu juga kebijakan Program Keluarga Harapan (PKH) untuk menahan guncangan harga akibat kenaikan BBM bersubsidi.


http://bisnis.liputan6.com/read/6192...btu-pukul-0000






Spoilerfor JELANG KENAIKAN BBM :

Warga Berebut Beli BBM, Bandung Dikepung Macet

VIVAnews – Warga Bandung berbondong-bondong mendatangi Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) menjelang pengumuman kenaikan harga BBM pukul 22.00 WIB malam ini, Jumat 21 Juni 2013.

Akibatnya antrean panjang terjadi di beberapa SPBU, dan ini menyebabkan kemacetan. Pantauan VIVAnews, beberapa SPBU seperti yang berlokasi di Jalan Ir Djuanda, Jalan Dipati Ukur, Jalan Pahlawan, Jalan Cihampelas, dan Jalan Riau disesaki kendaraan yang akan mengisi BBM.



Di SPBU Jalan Riau bahkan terjadi antrean hingga 100 meter. Pimpinan SPBU 34.40133 di Jalan Riau, Basir Ahmad, mengatakan antrean terjadi sejak sore pukul 17.00 WIB. Setiap kendaraan mengisi penuh tangkinya. Kendaraan roda dua atau sepeda motor mendominasi antrean di SPBU-SPBU itu.

“Mereka semua datang berbarengan dan pada ngisi full,” kata Basir di SPBU Jalan Riau, Bandung. Pihaknya kini menyetok BBM hingga 50 kiloliter. Padahal biasanya hanya menyetok 35 kilo per bulannya. SPBU milik Basir juga menurunkan 10 orang petugas SPBU, sementara pada hari biasa hanya 7 orang.

“Kami juga tambah stok. Saya jamin stok aman sampai jam 00.00 malam nanti,” ujar Basir. Pemandangan antrean seperti ini tak hanya terjadi di Bandung, tapi juga di berbagai kota lain

http://nasional.news.viva.co.id/news...dikepung-macet



  Mobil Mewah Juga Ikut Antre Berebut Beli BBM

VIVAnews - Menjelang kenaikan BBM hari ini, ternyata tak hanya warga biasa yang membawa kendaraan roda dua untuk mengantre di SPBU. Mobil mewah, seperti Nissan Terano, Toyota Fortuner, Mitsubishi Pajero juga tak mau kalah.



Rio salah satu mahasiswa di Palembang, dengan membawa mobil Fortuner putih mengaku terpaksa rela mengantre demi mendapatkan BBM 'murah' malam ini.

"Besok naik, jadi malam ini mau diisi dulu bensinnya. Kalau beli besok mulai mahal," katanya terlihat santai sambil antre di SPBU Demang Lebar Daun Palembang, Jumat malam 21 Juni 2013.

Pemuda yang berumur 23 tahun itu pun tak canggung untuk mengisi BBM bersubsidi di SPBU. "Nggak apa-apalah kan lebih irit bisa buat tambah jajan kuliah," katanya sembari tertawa.

Tak hanya Rio, mobil mewah jenis Nissan Juke terlihat mengantre. Tetapi pengendara mobil tersebut enggan ditanya alasan mengantre. "Sudah Mas, jangan di foto," katanya sambil menutup kaca mobil.

Hingga kini, seluruh SPBU di Palembang, membludak. Bahkan, antrean makin panjang. Kemacetan sepanjang 1 kilometer tak dapat dihindari. Terlihat petugas lalu lintas kewalahan mengatasi kemacetan panjang ini.

http://nasional.news.viva.co.id/news...rebut-beli-bbm




Meski Dilarang, Pembeli BBM Pakai Jerigen Tetap Ngotot

VIVAnews - Makin membludaknya antrean kendaraan jelang kenaikan BBM hari ini, membuat pengelola SPBU kewalahan. Seperti yang terjadi di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

Akibat banyaknya para pengendara dan minimnya karyawan yang bertugas, SPBU di Pancor kesulitan mengantisipasi antrian tersebut.

Manager SPBU pun ikut turun tangan melayani pembeli yang berjubel. "Ini saya lakukan untuk mengurangi antrean " ujar Iwan, manager SPBU Pancor.

Meski larangan menggunakan jerigen tidak diperbolehkan, para penjual bensin eceran tetap ngotot menunggu di pojokan SPBU, dengan alasan menunggu hingga sepi. "Saya tetap menunggu hingga antrian ini sepi," ujar Sapri, penjual bensin eceran,

Pantauan VIVAnews, puluhan aparat dari TNI, Polri dan Satpol-PP dikerahkan untuk melakukan pengamanan di setiap SPBU. Sebagian dari aparat berjaga di dalam dan luar SPBU.

"Penjagaan ini kami lakukan untuk mengantisipasi pembeli yang menggunakan jerigen dan sekaligus mengantisipasi adanya aksi-aksi penolakan kenaikan BBM," ujar Sahirudin, Danton Opstib Satpol-PP Lotim.

http://nasional.news.viva.co.id/news...n-tetap-ngotot






Hatta Rajasa: Penyesuaian Harga BBM Pilihan Sulit

VIVAnews – Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Jumat malam 21 Juni 2013, menyatakan amat penting bagi Indonesia untuk menjaga perekonomian secara keseluruhan, terlebih di tengah situasi krisis ekonomi global yang dampaknya telah dirasakan Indonesia.

Menurunnya harga-harga komoditi dunia misalnya berdampak pada penerimaan negara. Di sisi lain, meningkatnya harga minyak dunia dan meningkatnya konsumsi bahan bakar minyak (BBM) berbarengan dengan menurunnya produksi minya domestik.

“Ini berpotensi meningkatkan subsidi BBM serta menyebabkan defisit anggaran melampaui 3 persen – yang tidak dibenarkan oleh undang-undang,” kata Hatta dalam konferensi pers di kantor Kemenko Perekonomian. Di sisi lain, subsidi BBM lebih dari 70 persen tidak tepat sasaran dan kurang adil bagi masyarakat miskin.

“Maka kita perlu mengambil langkah untuk menyelamatkan dan menyehatkan perekonomian kita. Sejalan dengan APBNP 2013 yang telah diundangkan, pemerintah mengambil langkah penyesuaian harga BBM,” ujar Hatta.

Menurutnya, pemerintah menyadari kebijakan penyesuaian harga BBM ini menimbulkan inflasi yang berdampak terutama pada turunnya daya beli masyarakat berpenghasilan rendah. “Ini adalah pilihan dan alternatif amat sulit yang diambil pemerintah.

Menteri ESDM Jero Wacik pun mengumumkan harga baru BBM. “Bensin premium Rp6.500 per liter. Minyak solar Rp5.500 per liter. Harga berlaku serentak di seluruh Indonesia 22 Juni 2013 mulai pukul 00.00,” kata Wacik.
Dengan demikian, premium naik sebesar Rp2.000 dari harga sebelumnya Rp4.500 per liter, dan solar subsidi naik Rp1.000 dari harga sebelumnya Rp4.500 per liter.

http://bisnis.news.viva.co.id/news/r...-pilihan-sulit

Comments